Revormasi atau Mati (Menolak Lupa Mei 1998)

Menolak lupa mei 1998,  25 tahun yang lalu, Era revormasi dimulai paska runtuhnya rezim soeharto di indonesia pada tahun 1998, pada tanggal 21 mei 1998 presiden kedua indoneasia itu, mengundurkan diri setelah berkuasa 32 tahun, dan digantikam oleh wakilnya yaitu B.J Habibie




Soeharto mulai menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sejak tahun 1966, tetapi baru dilantik oleh MPRS pada tahun 1968. Dengan kata lain, Soeharto baru sah menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua di tahun 1968. 


Pada 12 Mei 1998, menjadi pemantik kerusuhan Mei 1998. Sehari setelah tragedi trisakti gerakan mahasiswa pun semakin meluas di seluruh Indonesia, banyak mahasiswa di Medan, Bandung, dan Yogyakarta melakukan demonstrasi besar-besaran karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Demonstrasi tersebut berujung pada kerusuhan. Aksi demonstrasi kemudian berlanjut di Medan pada 5 Mei 1998 dan berujung kerusuhan. Di tengah situasi ketidakstabilan, pada 9 Mei 1998, Soeharto pergi ke Kairo, Mesir untuk mengahdiri pertemuan KTT G-15 dan menjadi lawatan terakhir Soeharto sebagai Presiden Indonesia. Ketika Soeharto masih berada di luar ngeri, Tragedi Trisakti pun pecah, tepatnya pada 12 Maret 1998. demonstrasi yang awalnya berjalan kondusif berubah jadi peristiwa berdarah dengan tewasnya 4 mahasiswa Trisakti. Aparat menembaki massa yang menuntut reformasi secara membabi buta, hingga saat ini kasus pertanggungjawaban tewasnya 4 mahasiswa tersebut belum tuntas.


Krisis finansial Asia saat itu turut memberi dampak pada perekonomian Indonesia, dampak tersebut membuat perekonomian Indonesia melemah. Lemahnya perekonomian ini mendorong rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah yang saat itu dipimpin oleh presiden Soeharto menjadi semakin menurun. Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah tragedi Trisakti yang menewaskan 4 orang mahasiswa.




Situasi yang semakin tidak stabil, membuat Soeharto segera kembali ke Indonesia pada 15 Mei 1998. Ketika Seoharto kembali ke Indonesia, situasi di Indonesia masih mencekam dan banyak pusat perdagangan yang tutup serta banyak warga yang takut untuk keluar rumah. Situasi yang semakin mencekam, membuat banyak warga negara asing yang kembali ke negara asalnya.



Kemudian, pada 19 Mei 1998, Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam, di antaranya Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid atau Gus Dur, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Pertemuan tersebut berlangsung selama 2,5 jam, yang semula direncanakan hanya 30 menit, para tokoh membeberkan situasi yang terjadi dan banyak masyarakat serta mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden.



Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Soeharto dan Soeharto mengajukan pembentukan Komite Reformasi.  Soeharto menegaskan bahwa dirinya tidak mau dipilih lagi menjadi Presiden, namun pernyataan Soeharto tersebut tidak dapat meredam aksi massa. Bahkan mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk melakukan unjuk rasa semakin banyak. Di tanggal yang sama, Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

 

Pada 20 Mei 1998, jalan menuju Lapangan Monas diblokir ole aparat keamanan dengan kawat berduri. Hal ini dilakukan untuk mencegah massa masuk ke dalam kompleks Monas. Berkaitan dengan hal tersebut, Amien Rais meminta suapaya massa tidak datang ke Lapangan Monas karena dikhawatirkan akan terjadi bentrok berdarah dengan aparat keamanan. Di sisi lain, ribuan mahasiswa sudah berhasil menguasai gedung MPR/DPR dan mendesak Soeharto supaya mundur.

 

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden RI.

 

Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945

dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan

pandangan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat

dan pimpinan fraksi-fraksi yang ada di dalamnya,

saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya

sebagai Presiden Republik Indonesia,

terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini,

 Kamis 21 Mei 1998.

Post a Comment

0 Comments